Saat Mimpi dan Realiti Segaris

Sejak kecil, Mama dan Abah suka paksa saya membaca. Ya, paksa. Tapi, paksa deras bertukar rela saat saya mula jatuh cinta dengan susun atur abjad yang membina maksud dan cerita.

Saya jadi penagih buku. Ah, mungkin terma itu keterlaluan tapi kalian pasti faham.

Hari ini, Tuhan pertemukan saya dengan takdir. Saya jadi pembaca, dan penulis novel. Yang terlintas dalam fikir,  yang terconteng simpang selisir, yang tertulis disusun butir - kini orang lain membacanya.

Syukur.

Syukur yang sungguh-sungguh.

Malah rasa ria yang melimpah saya kongsi bersama sekalian teman yang setia. 

Saya berjanji, saya akan terus menulis. Saya akan terus memberi, selagi ada yang sudi membelek helai fiksi terbitan Fixi.

Kalau bukan di Salah Taip, di Twitter saya masih beraksi.

Syukur.