1.5.13

Poster

Petang semalam hujan. Angin pun deras sekali-sekala. Saya sangka olak cuaca yang biasa. Sesudah bersiap, saya keluar. Jalan kaki saja. Saya belum cukup kaya untuk jadi hamba kereta.

Sambil hirup jus mangga lebih manis kurang sari, saya lihat lajur dan lingkar poster yang membunuh suasana. Wajah penagih kuasa tersengih di mana-mana.

Mujur alam menyahut doa saya dan ramai lagi, barangkali. 

Kenapa?

Selepas hujan, poster musnah. Bergulungan dan tidak terlihat. Malah ada yang bercempera di kaki lima, sudah diinjak berkali-kali.

Terima kasih alam. Saya sudah jelak dengan perang poster dan panji yang tak berkesudahan.